Monday, December 19, 2016

Baduy Luar dan Baduy Dalam Trip (17-18 Desember 2016)

Kok bisa kepikiran ke Baduy sih? saya juga bingung kok bisaaa tapi Baduy terbersit ketika Kakak sudah mulai libur panjang, namun mas bojo masih harus sibuk dengan pekerjaannya nggak mungkin ambil cuti karena sudah akan liburan akhir tahun, dan akhirnya saya terpikir untuk ngetrip berdua sama si kakak yang gak jauh-jauh dari jekarda sambil nunggu ayahnya libur. setelah browsing-browsing di Mbah google saya nemu beberapa web Open trip ke Baduy salah satunya Rani Journey, dari beberapa web yang saya baca itinerary-nya yang meyakinkan menurut saya sih Rani Journey ini.

Kemudian saya hubungi Rani Journey lewat WA tanya-tanya tentang Open Trip Baduynya, langsung dijawab sama admin tentang jadwal dan cara pembayarannya. Kemudian saya kabarin mas bojo dia izinin, akhirnya langsung booked trip ke Baduy Luar dan Baduy Dalam untuk trip 2hari 1malam. Mas bojo sih sibuk untuk ngurusin open trip selanjutnya ke Ujung Kulon :D jadi perjalanan ke Ujung kulon dia sendiri yang ngurusin heheheh...Oiya untuk tiap open trip, Rani Journey langsung membuat temporary group di WA supaya bisa komunikasi dengan Tour leadernya dan peserta open trip lainnya.

Setelah semuanya ready kami berangkat dari semarang ke jakarta sehari sebelum berangkat ke baduy, biar gak lama nunggu tripnya ^__^ nyampe jakarta sore, besok paginya udah langsung ncuss ke Stasiun tanah abang nyampe jam 06.30 kita nyampe lebih awal karena takut telat, langsung kenalan dengan tripmates dan tour leadernya begitu mereka nyampe stasiun. Ternyata banyak juga lohhh tripmates kitaaa seru banget! langsung kenalan dengan tour leadernya namanya Morgan dan teman-teman yang lain. 

sudah kenalan dengan tripmates, sedang menunggu kereta untuk berangkat
Kereta berangkat pukul 7.30 dan sampai stasiun rangkasbitung pukul 10.00, dilanjutkan perjalanan menggunakkan elf ke Baduy Luar desa ciboleger pukul 10.30, sampai sekitar jam 12.00 disambut patung selamat datang dan langsung makan siang di warung makan yang sudah ditunjuk sama tour leadernya. Untuk makan siang kita bayar masing-masing yes! 

Patung Selamat datang Desa Ciboleger
Begitu selesai makan siang langsung ke depan warung untuk lihat anak-anak baduy dalam yang menggunakan baju adat. Suka banget lihat mereka, truly baduy! Saya dan kakak langsung kenalan sama tour leader dari baduy dalamnya namanya Safri untuk ukuran orang baduy orang ini cakep, putih dan bersih gak akan nyangka deh kalo dia asli orang baduy dalem, kalo kata tripmate saya, panji cocoknya safri ini jadi artis ibu kota loh hahahah!

Anak-anak Baduy Dalam
Penyambut tetamu Baduy Dalam, Nah tongkat2 yang disamping itu wajib dibeli, sangat membantu dalam perjalanan menuju kampung Baduy dalam apalagi pas jalan licin, 10 ribu dapet 3 murmer kan ^___^
Selesai bernarsis ria dengan anak-anak baduy dalam, acara dilanjutkan dengan briefing dari tour leader baduy dalam, Safri mengatakan kami hanya diijinkan foto-foto hanya di area baduy luar saja, setelah sampai baduy dalam tidak boleh berfoto lagi, tidak boleh menggunakan hp juga untuk merekan semua kegiatan kita disana. Disitu juga sudah dibagi dirumah mana kami akan tidur. Dia juga menawarkan porter untuk membawa barang-barang kami dengan ongkos seikhlasnya. Saya tentu menggunakan jasa porter untuk membawakan barang-barang bawaan saya, porternya itu adalah orang-orang baduy dalam juga. Beruntung sekali saya menggunakan jasa porter sedari awal mengingat perjalanan yang harus ditempuh jauhnya bukan main! sungguh rasanya hayati sudah pengen pengsan bang! hahahahaha...

Mulai trekking dari Baduy luar, masih semanget 45 liat rumah-rumah panggung mereka dan hasil tenunan yang cantik-cantik

Menenun sebagai salah satu mata pencaharian mereka
Rumah panggung dan hasil tenunan orang Baduy Luar, mereka juga menjual madu
Ini sih jalannya masih cetekkklahh masih datarrr...masih oke buat pepotoan juga dan setelah melewati ini, traveler hanya akan menemukan tanjakan dan turunan yang ekstrim, jalan licin dan berlumpur gak ada putusnya, jalanan tanjakkan gak sempet saya foto karena lelah mengatur nafas, keinginan mendokumentasikan perjalanan jadi kendor sekendor-kendornya hahahah! terutama saya takut jatuh dan kamera bisa-bisa rusak, saking licinnya sampe-sampe saya lepas sendal alias nyeker dooong!

Tripmates saling membantu saat jalan turunan yang sangat licin
Ini yang ambil foto tripmate saya, Panji yang seneng banget liat saya nyemplung di lumpur, di belakang saya anak baduy dalam namanya satria, cuma bisa senyum hanya pas di foto candid saja
Lumayan nemu jalan yang gak licin, jempol kaki sudah sering kram >.<
Muka udah mateng kaya di oven hahaha! Kanan dan kiri kami ini lumbung padi
Dari sini perjuangan masih puanjaaaang banget, anak-anak baduy dalam yang menemani kami berjalan sampai lelah banget liat kami berjalan hahahah...karena perbandingannya jika kami harus menempuh perjalanan ke kampung baduy dalam dengan waktu 3 jam (ini sudah angka yang paling cepat) mereka hanya butuh waktu kurang dari 30 menit!!! geloooo banget kan! Tiap selesai tanjakkan, yang si kakak tanyakan sama Safri, A ini teh masih jauhh? Safri bilangnya, udah deket kookk kakk sambil senyummm....ternyata oh ternyata kita masih harus melalu beberapa tanjakkan ekstrim lagi dan berasa gak akan nyampe-nyampe...huhuhuhuuuuu...

Sampe di perbatasan antara Baduy luar dan Baduy dalam, sudah tidak diperbolehkan untuk foto-foto, saya merasakan ambience yang lain dari baduy luar, Baduy Dalam lebih sunyi, sedikit mistik terutama saat saya melihat seorang anak kecil sekitar umur 4 tahun menggendong adiknya yang masih kecil dan seorang anak kecil lainnya menggendong tumpukkan kayu yang sangat banyak dipunggungnya berjalan dengan sangat cepat di tanjakan yang sangat licin tanpa alas kaki! sumpah itu bikin mulut nganga dan merinding! secara kami aja jalan disitu nggak bawa beban apa-apa berjalan dibantu tongkat masih ngesot-ngesot, anak-anak itu malah sudah tidak tampak lagi menghilang saking cepatnya berjalan...kereeeeennnn! Irvan, tripmate saya sampai berkata, malu gue! liat mereka bisa kaya gitu, lah gue? lalu ngakaklah kami berdua hahahahah!

Yang saya salut dari perjalanan ini adalah anak saya, Si kakak yang biasanya susah diajak jalan ehh...ini malah semangat sekali, dia begitu menikmati perjalanan ke Baduy dalam ini, tidak banyak mengeluh hanya sesekali bilang kok gak sampai-sampai ya?! tapi dia enjoy banget! Dia bilang, seru ya bun, bisa kenalan dengan orang baru dan mereka orangnya asik-asik...Bahkan sampai asiknya dia memisahkan diri berjalan dengan teman-teman yang lain ketimbang jalan sama emaknya! yang paling lucu tripmates kami nggak percaya kalau kami itu ibu dan anak mereka komentarnya, masa sihh? nggak mungkin ahh....hahahah! 

Setelah mengalami perjalanan yang sangaaaaaaat panjaaaaaaang lama dan melelahkan akhirnya kami sampai juga di kampung Baduy dalam...tanda-tandanya? kami mendengar teriakan oarang-orang yang sedang mandi di sungai...udah girang bangettt dehhh! untungnya kami tiba sebelum gelap jadi bisa melihat pemandangan kampung Baduy dalam at the first sight! Sumpah keren banget! rasa lelah terbayar sudah! Safri yang berjalan tidak jauh dari kami menunjukkan rumahnya, itu rumah saya, kalian nanti malam tidur di situ, kami duduk di teras rumah panggungnya untuk meluruskan kaki dulu yang semenjak tadi kram nggak hilang-hilang, safri lalu menawarkan teh manis hangat dalam gelas bambu...Ya Allah nikmat bangettttt....Alhamdulillahhh...

Kakak dan irvan cuci kaki di sungai, saya masih menikmati teh manis hangat yang enak sekali rasanya sambil meilhat pemandangan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata *lebaymodeon* Panji datang membawa popmie goreng yang diseduh dengan air hahahaha, nggak protes karena saking laparnya dia makan saja. setelah leyeh-leyeh kami semua mandi ke sungai, tempat mandi pria dan wanita terpisah. Yang lucu saat kami mandi di sungai, ibu-ibu dan para gadis baduy dalam, mencuci beras, baju, mencuci bahan masakan, memasak air minum, bab, bak menggunakan air di tempat yang sama dongg!! ^_____^ Cara mereka bab dan bak juga lucu banget...kalo traveler kesana akan tau sendiri deh hahahahh! Oh yaa... kami tidak diperbolehkan untuk menggunakan sabun, shampoo, odol dan kosmetik karena takut mencemari air sungai. Saya dan kakak mandi dengan pakaian lengkap biar amannn hahahah!

Yang keren lagi menurut saya dari orang-orang baduy dalam selain mereka itu jalannya cepet banget, kuat ngangkat berat meskipun masih kecil juga penglihatannya yang super, bayangin dong, disana kan nggak ada listrik jadi kalau malem tuh gelap banget, tapi mereka masih bisa jalan cepet loh tanpa penerangan gak pake jatoh meskipun licin, jari-jari kakinya itu semacam gigit banget ke bebatuan dan tanah yang licin bisa sampe nggak jatoh ^___^

Yang kasihan tripmates kami ada 2 orang ibu-ibu yang berumur hampir 50 tahunan, awalnya saya kagum mereka hebat banget bisa menempuh perjalanan sejauh ini, tapi terakhir begitu sampai, mereka sangat kelelahan sampai ada yang bener-bener geletak sampai gak bersih-bersih badan saking capeknya jadi kasihan banget, mereka complain seharusnya diberi tahu kalau perjalanannya sangat jauh dengan kondisi jalan yang sangat ekstrim. Yah ini masukkan buat Rani Journey juga sih sebaiknya perjalanan ini tidak disarankan untuk traveler yang berumur 50tahunan. Karena kebayang kalau kita pulang dengan rute via desa diboleger lagi, udah pasti kita pada pengsan duluan...hayati nggak sanggup bang... hahahah!

Makan malam disiapkan oleh ibunya Safri, menu yang disediakan ayam goreng dan sayur sop, rasanya lumayan enak. Makan bareng-bareng dengan keluarganya safri sambil ngobrol-ngobrol tentang kehidupan mereka di Baduy dalam. selesai makan kami diskusi tentang perjalanan pulang yang tadinya akan melewati jembatan akar jadinya nggak jadi karena perjalanannya jauh sama seperti perjalanan waktu awal datang. Kami minta jalan yang lebih dekat saja untuk perjalanan pulang. Akhirnya sepakat untuk melewati jalan alternatif yang sebenarnya bisa digunakan ketika awal datang jika traveler tidak ingin menempuh perjalanan yang jauh dan ekstrim, kata Morgan lhooo nggak seru doong kalau deket trekkingnya, biar kerasa baduynya hahaha! Iya juga sihhh...meskipun capek tapi saya puas dan senang! Abis diskusi dan ngobrol sebentar kami langsung terlelap tidurrrr.

Besoknya sebenernya di jadwal ada acara ke rumah ketua adat tapi di cancel karena semua pada capek dan jam 7.30 harus udah balik, dan pulangpun kami masih harus berjuang dengan perjalanan yang lumayan jauh tapi agak mendingan sih jalannya nggak begitu ekstrim masih ada nanjak-nanjak dan jalan licinnya tapi masih okelahhh...

Trekking perjalanan pulang via Ds. Kanekes


Trekking ke Kampung Baduy Dalam lebih dekat via Ds. Kanekes ini, jalannya nggak begitu jauh dan nggak terlalu ekstrim
Istirahat sambil nunggu mobil elf yang akan mengantar kami ke stasiun rangkasbitung
Narsis mode on!


Morgan Tour leader Rani Journey VS Safri Tour leader Baduy dalam hihihihi
Sebelum pulang foto rame-rame duluuu
Sayonaraaaaa!
Jika traveler berminat untuk mengikuti open trip ke Baduy Dalam, bisa ikut open tripnya Rani Journey No. Hp Adminnya 081310052050

Itinerary

Hari 1
7.00: Meeting point di Stasiun Tanah Abang, briefing dan berkenalan dengan teman-teman seperjalanan
7.30 – 10.00: Perjalanan menuju Stasiun Rangkasbitung
10.30 – 12.00: Perjalanan menuju Desa Ciboleger, Baduy Luar
12.00 – 13.00: Briefing dan persiapan trekking
13.00 – 16.00: Trekking menuju Desa Cibeo, Baduy Dalam, melewati perkampungan masyarakat Baduy Luar dimana kita dapat hunting foto dan menikmati suasana kehidupan masyarakat Baduy Luar, hunting foto di Jembatan Bambu
16.30 – 18.00: Check in homestay di Baduy Dalam,jalan-jalan santai menikmati suasana perkampungan masyarakat Baduy Dalam yang sejuk dan damai
19.00 – 21.00: Makan malam, briefing acara esok hari dan makrab dengan teman-teman seperjalanan

Hari 2
6.30 – 7.00: Berkunjung ke Rumah Jaro atau wakil kepala adat untuk berbincang dan mencari tahu lebih banyak tentang kehidupan dan budaya masyarakat Baduy Dalam.
7.30 – 8.00: Sarapan dan check out homestay
8.30 – 12.00: Trekking menuju Desa Ciboleger dengan jalur yang berbeda melalui landmarkkampung Baduy yaitu “Jembatan Akar” yang memiliki panjang sekitar 30 meter dan kita dapat menyeberangi serta hunting foto di jembatan ini
13.00 – 14.30: Perjalanan menuju Stasiun Rangkasbitung
15.00 – 18.00: Perjalanan menuju Stasiun Tanah Abang, sayonara!


Happy travelling good people!